My Lovelieeeeeeeeeeee
Blog ini hanya mengulas tentang informasi untuk siswa" smk\sma. mohon ma'af jika saya mengoppy file" anda..
Senin, 29 April 2013
SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL
SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL
Sistem pengisian pada kendaraan terdiri atas komponen - komponen
sebagai berikut :
- Alternator sebagai pembangkit tenaga listrik.
- Regulator sebagai pengatur tegangan yang dihasilkan oleh alternator.
Alternator pada mobil menerima putaran dari mesin karena pulli pada alternator di hubungkan dengan crankshaft, sehingga bagian rotor dari alternator akan berputar dan menghasilkan listrik . Listrik yang dihasilkan tersebut akan dialirkan ke regulator untuk diatur tegangannya sebelum di suplai ke komponen - komponen yang membutuhkan suplai listrik. Kelebihan suplai litrik akan dialirkan ke aki sekaligus untuk mencharge aki.
ALTERNATOR
ALTERNATOR DENGAN IC REGULATOR
Dibandingkan dengan alternator yang memakai regulator tipe kontak point, alternator dengan IC regulator mempunyai keuntungan :
- Tahan terhadap getaran dan tahan lama
- Tegangan output lebih stabil
- Tahanan kumparan rotor lebih kecil sehingga arus dapat diperbesar.
KONSTRUKSI
Alternator dengan IC regulator (small alternator) terdiri dari :
- Front end frame
- Rear end frame
- Stator
- Terminal B
- Konektor
- IC regulator
- Brush spring
- Brush (sikat)
- Slip ring
- Rectifier
- Rear end cover
- Rotor
- Bearing
- Pulley
Rotor
Pada
beberapa jenis alternator, rotor ada yang dijadikan satu dengan fan,
sehingga memungkinkan ukuran alternator menjadi lebih kompak.
Rectifier
Rectifier
pada alternator dengan IC regulator mempunyai konstruksi yang lebih
kompak (kecil) dibanding dengan alternator dengan regulator tipe kontak
point.
IC Regulator
IC regulator berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan.
IC regulator mempunyai keuntungan :
- Waktu pengaturan tegangan lebih pendek
- Lebih tahan terhadap getaran
- Ukurannya lebih kecil (disatukan dengan alternator).
Dan mempunyai kerugian :
- Harganya mahal
- Kurang tahan terhadap tegangan dan panas yang tinggi.
Ada dua cara pemasangan IC regulator :
- Add on : IC regulator dipasang di luar alternator
- Built in : IC regulator dipasang di dalam alternator
Prinsip Kerja IC Regulator
1. Saat Tegangan Output Pada Terminal B Rendah
Tegangan
output belum dapat melewati ZD, sehingga Tr2 “Off”. Tegangan output
mengalir ke ba-se Tr1 melalui resistor R1 dan Tr1 “On”. Arus yang
mengalir ke rotor coil melalui B > rotor coil > F > Tr1 (On) > E (massa).
2. Saat Tegangan Output Pada Terminal B Tinggi
Tegangan output sudah dapat melewati ZD, sehingga Tr2 “On” dan Tr1 “Off”. Dan arus yang ke rotor coil terputus.
Tipe IC Regulator
1. IC Regulator Tipe A
Cara pemasangan IC regulator ke alternator adalah add on. Jenis IC regulator ini sekarang sudah tidak digunakan lagi.
2. IC Regulator Tipe B
Cara
pemasangan IC regulator ke alternator adalah built in. Jenis IC
regulator ini digunakan pada semua kendaraan Isuzu yang menggunakan
alternator dengan IC regulator.
3. IC Regulator Tipe M
Cara pemasangan IC regulator ke alternator adalah built in. Jenis IC regulator ini digunakan pada kendaraan sedan.
KIAT MERAWAT AKI AGAR TOKCER
MENGENAL
AKI Aki (accumulator) atau baterai merupakan piranti amat penting pada mobil. Untuk mengenal lebih jauh tentang aki akan dijelaskan pada : |
1.
Fungsi Aki.
Aki berfungsi sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter. |
Fungsi
lainnya sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan
berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat
mesin mati. Ketika mesin hidup, aki berhenti bekerja. la hanya menerima pengisian yang dikirim oleh alternator (dinamo ampere) |
2.
Konstruksi dan Cara Kerja Aki Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah arus listrik. |
|
3.
Macam-Macam Aki Ada 2 jenis aki : aki basah dan aki kering. Aki basah : media penyimpan arus listrikjni merupakan jenis paling umum digunakan. Aki jenis ini masih perlu diberi air aki yang dikenal dengan sebutan accu zuur. Selain aki jenis ini, ada beberapa jenis aki basah lainnya : |
|
-
Low Maintenance
Jenis ini bentuknya mirip dengan aki basah biasa dan tetap punya lubang pengisian di atasnya. Bedanya, aki ini sudah diisi air sejak dari pabrik. Untuk pengisian air aki (bukan dengan accu zuur) bisa dilakukan dalam 6 bulan hingga 1 tahun.
-
Maintenance Free
Aki jenis ini tidak mempunyai lubang pengisian air, meski berisi cairan. Mirip jenis low maintenance, aki ini juga sudah diisi air dari pabrik. Bahan perak yang dipakai buat elektroda membuat airnya tidak menguap. Kalaupun menguap akan dikembalikan lagi ke dalam. Keuntungannya adalah aki jenis ini tidak butuh perawatan Aki Kering : Aki jenis ini tidak memakai cairan, mirip seperti batere telpon selular. Aki ini tahan terhadap getaran dan suhu rcndah. Dimensinya yang kecil bisa menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya, tak banyak makan tempat. Sedangkan kerugiannya, tidak pas di dudukan aki aslinya. Aki jenis ini samasekali tidak butuh perawatan, tetapi rentan-terhadap pengisian berlebih dan pemakaian arus yang sampai habis, karena bisa merusak sel-sel penyimpanan arusnya. |
Aki
terdiri atas sel-sel yang mempunyai tegangan kira-kira 2 volt untuk masing-masing
sel. Ketika pengisian dilakukan, tegangan pada ukuran 14-14,8 volt harus
dipertahankan |
|
1. | Periksa kuantitas air aki. Jaga permukaan air tidak sampai di bawah low level atau di atas upper level. Bila cairan aki kurang segera tambahkan air aki yang sering dikenal juga sebagai air suling. Jika air aki berada di atas upper level mengakibatkan muatan melebihi batas dan air aki menjadi panas dan meluap keluar melalui tutup sel, sehingga air aki akan berkurang dengan cepat. |
2. | Periksa kemungkinan retak atau bocor di sekeliling kotak aki. Apabila retak atau bocor, air aki akan cepat habis. |
3.
|
Periksa
kondisi terminal aki tempat tertambatnya kabel positf dan negative . Bagian
ini hams selalu bersih supaya aliran listrik tak mengalami gangguan Bersihkan
segera kotoran atau kerak karbon pada terminal aki dengan cara mencopot
mur-baut terlebih dahulu . Bersihkan dengan menggunakan air panas. Kalau
perlu lakukan pengamplasan pada kedua kepala aki sebelum dipasang. Jangan lupa kencangkan kembali baut-baut terminal tersebut. |
4. | Periksa
lubang pengisian atau sumbat ventilasi. Pastikan lubang ventilasi ini
terbuka. |
Jika terlambat memperhatikan kondisi aki, umumnya mengakibatkan lemahnya suplai listrik, walaupun aki baru terpakai enam bulan. Menyiasati kondisi ini, segera kosongkan cairan aki dan ganti dengan air aki sir. Cairan ini biasanya dijual dengan tanda label merah. Lalu nyalakan mesin tanpa penggunaan listrik selama beberapa saat. Bila tidak juga membantu mengembalikan optimasi fungsi aki, Anda harus meniinta jasa bengkel untuk melakukan recharge. Atau ganti saja aki kendaraan Anda dengan yang baru.
SISTEM PENGISIAN
A. SISTEM PENGISIAN
Baetrai pada mobil berfungsi untuk memberikan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil seperti starter, lampu-lampu besar dan wiper. Akan tetapi kapasitas baterai terbatas dan tidak mapu memberikan semua tenaga yang diperlukan mobil. oleh karena itu, baterai harus selau terisi secara penuh agar mampu memberikan tenaga listrik yang diperlukan pada saat diperlukan oleh bagian-bagian kelistrikan. untuk memproduksi tenaga listrik dan mempertahankan baterai tetap terisi. Sistem pengisian memproduksi tenaga listrik untuk mengisi batrai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Pada sistem pengisian ini komponen yang terpenting adalah generator yang prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/ mengahasilkan energi listrik. Generator ini sering juga disebut sebagai Alternator.
Kebanyakan mobil dilengakpi dengan alternator arus olak-balik karena lebih baik daripada dinamo/ generatir arus searah dalam hal kemampuan membangkitkan tenaga listrik dan ketahanannya. Karena mobil membutuhkan arus searah, maka arus bolak-balik yang diproduksi oleh alternator diserarahkan sebelum keluar menuju sistem kelistrikan mobil.
1. Pengisian konvensional
Sistem Pengisian Konvensional merupakan salah satu sistem pengisian dengan menggunakan sebuah relay sebagai pengatur tegangan yang masuk ke baterai. Relay tesebut berfungsi memutus, menyambung, memperbesar, dan memperkecil tegangan yang masuk ke batrai dari alternator, Relay tersebut sering disebut Regulator. Regulator terpasang terpisah dengan alternator sehingga rangkaian lebih rumit
2. Pengisian Elektrik
Sistem Pengisian Elektrik merupakan salah satu jenis sistem pengisian yang dalam aktualnya menggunakan elektrik yang didalamnya terdapat mickro controler (IC) untuk mengatur tegangan yang akan menuju ke batrai. Mikro controler ini terpasang langsung pada alternator sehingga sistem alitan tegangan lebih mudah.
Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke regulator. Lampu indikator berfungsi sebagai tanda peringatan jika adanya kerusakan pada sistem pengisian.
Alternator berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke komponen kelistrikan saat mesin hidup dan untuk mengisi baterai. Alternator memiliki komponen di dalamnya yang fungsinya antara lain:
Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke motor starter.
Motor starter berfungsi berfungsi untuk memutar poros engkol melalui ring gear pada fly wheel. Motor starter memiliki komponen-komponen di dalamnya dengan fungsinya sebagai berikut:
ü Hold-in coil : menahan plunyer yang telah ditarik oleh pull in coil.
Baetrai pada mobil berfungsi untuk memberikan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil seperti starter, lampu-lampu besar dan wiper. Akan tetapi kapasitas baterai terbatas dan tidak mapu memberikan semua tenaga yang diperlukan mobil. oleh karena itu, baterai harus selau terisi secara penuh agar mampu memberikan tenaga listrik yang diperlukan pada saat diperlukan oleh bagian-bagian kelistrikan. untuk memproduksi tenaga listrik dan mempertahankan baterai tetap terisi. Sistem pengisian memproduksi tenaga listrik untuk mengisi batrai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Pada sistem pengisian ini komponen yang terpenting adalah generator yang prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/ mengahasilkan energi listrik. Generator ini sering juga disebut sebagai Alternator.
Kebanyakan mobil dilengakpi dengan alternator arus olak-balik karena lebih baik daripada dinamo/ generatir arus searah dalam hal kemampuan membangkitkan tenaga listrik dan ketahanannya. Karena mobil membutuhkan arus searah, maka arus bolak-balik yang diproduksi oleh alternator diserarahkan sebelum keluar menuju sistem kelistrikan mobil.
- a. Komponen
- Baterai
- Kunci Kontak
- Lampu Indikator
- Alternator
- Pulley
- Bearing
- Rotor
- Stator
- Rectifier (Dioda)
- Brush
- Brush Holder
- Frame and Cover
- Regulator (Mekanis Type)
- Voltage Relay
- Voltage Regulator
- Terminal FPE
- Regulator (IC Type)
1. Pengisian konvensional
Sistem Pengisian Konvensional merupakan salah satu sistem pengisian dengan menggunakan sebuah relay sebagai pengatur tegangan yang masuk ke baterai. Relay tesebut berfungsi memutus, menyambung, memperbesar, dan memperkecil tegangan yang masuk ke batrai dari alternator, Relay tersebut sering disebut Regulator. Regulator terpasang terpisah dengan alternator sehingga rangkaian lebih rumit
2. Pengisian Elektrik
Sistem Pengisian Elektrik merupakan salah satu jenis sistem pengisian yang dalam aktualnya menggunakan elektrik yang didalamnya terdapat mickro controler (IC) untuk mengatur tegangan yang akan menuju ke batrai. Mikro controler ini terpasang langsung pada alternator sehingga sistem alitan tegangan lebih mudah.
- b. Fungsi
Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke regulator. Lampu indikator berfungsi sebagai tanda peringatan jika adanya kerusakan pada sistem pengisian.
Alternator berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke komponen kelistrikan saat mesin hidup dan untuk mengisi baterai. Alternator memiliki komponen di dalamnya yang fungsinya antara lain:
- Pulley : tempat fanbelt memindahkan gerak putar crankshaft ke rotor.
- Bearing : mengurangi gaya gesek dua benda yang berputar.
- Rotor : menghasilkan medan magnet/kemagnetan.
- Stator : tempat terbangkitnya energi listrik.
- Rectifier : menyearahkan arus AC yang telah dibangkitkan stator menjadi DC.
- Brush : menurunkan tahanan mesin.
- meregulasi tegangan dan arus yang menuju ke kumparan rotor sehingga tegangan dan arus yang dihasilkan alternator sesuai kebutuhan.
- mengukur tegangan baterai
- pengukuran arus dan tegangan yang masuk ke rotor.
- c. Kerusakan Pada Sistem
- Ketika alternator membangkitkan listrik (ketika di bawah voltage yang dibangkitkan).
- Ketika alternator membangkitkan listrik (jika voltage di atas).
- rotor coil terbuka
- rotor coil terputus
- terminal S terputus
- terminal B terputus
- antara terminal F dan terminal E terputus.
- d. Prosedur Pemeriksaan
- pengetesan kebocoran
- pengeteasan hubungan dengan massa (ground test)
- periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar.
- periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel stator.
- periksa bahwa tidak terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel dengan inti stator.
- ukur panjang sikat
- pengeteasan pada rectifier
- e. Kondisi Normal
- B. SISTEM STARTER
- a. Komponen
- Baterai
- Kunci kontak
- Motor starter
- Selenoid : hold-in coil
- Armature
- Field Coil
- Komutator
- Pinion Gear
- Running Clutch
- Pull Lever
- Armature Brake
- Brush
- Fly wheel
- b. Fungsi
Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke motor starter.
Motor starter berfungsi berfungsi untuk memutar poros engkol melalui ring gear pada fly wheel. Motor starter memiliki komponen-komponen di dalamnya dengan fungsinya sebagai berikut:
- Selenoid : sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke motor.
ü Hold-in coil : menahan plunyer yang telah ditarik oleh pull in coil.
- Armature : membangkitkan gerak daya putar
- Field coil : pembangkit medan magnet
- Pinion gear : meneruskan putaran armature ke fly wheel.
- Running clutch: meneruskan putaran motor ke mesin via gigi pinion
- Pull lever : mendorong pinion gear akibat gerakan plunyer
- Armature brake: mengerem sisa putaran armature
- Brush : membuat arus dari coil ke armature pada arah yang tetap
- c. Kerusakan Pada Sistem
- Magnetic Switch
- Main kontak plate kotor/aus
- Pull-in coil putus/short
- Hold-in coil putus/short
- Plunyer macet
- Ground terlepas
- Ø Motor Starter
- Stator coil putus/short coil putus/short
- Armature coil putus/short
- Brush aus (pendek)
- Komutator short/celah dangkal
- Insulator pada brush holder bocor
- Brush spring lemah
- Bushing aus
- Running Clutch : slip
- Pinion Gear : gigi cacat
- Starter Relay : rusak
- Kunci Kontak : kontak tidak sempurna
- Baterai
- terminal kotor
- lemah
- d. Prosedur Pemeriksaan
- periksa kondisi fisik motor starter kemungkinan adanya cacat.
- periksa komutator dan inti armature tidak boleh ada hubungan
- periksa hubungan tiap-tiap segmen komutator harus ada hubungan.
- periksa field coil terhadap hubungan antara kawat-kawat harus ada hubungan.
- periksa kemungkinan adanya hubungan antara ujung field coil dan frame.
- periksa pull lever kemungkinan aus
- pemeriksaan plunyer tidak macet
- periksa kebocoran pull-in coil. Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan terminal C.
- pengetesan kebocoran hold-in coil. Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan massa.
- pengetesan putaran tanpa beban
- Pull-in test. Hubungkan positif batera ke terminal 50 dan negatif baterai ke massa dan terminal C, plunyer harus tertarik.
- Hold-in test. Lepaskan terminal C, plunyer harus tetap dalam keadaan tertarik.
- e. Kondisi Normal
- C. SISTEM PENGAPIAN
- a. Komponen
- Baterai
- Sensor Putaran Mesin
- Knocking Sensor (jika dilengkapi)
- Igniton Timing Adjusting Resistor (jika dilengkapi)
- ECM
- Ignition Coil
- Igniter
- Busi
- b. Fungsi
- Baterai : sebagai sumber tenaga listrik
- Sensor Putaran Mesin: untuk mendeteksi putaran mesin dan menentukan letak camshaft dan crank shaft.
- Knocking Sensor : mengontrol saat pengapian sehingga mendapat performa terbaik dan menjaga kerusakan mesin dari detonasi.
- Adjusting Resistor : menyetel saat pengapian
- ECM : mendeteksi kondisi mesin sesuai dengan signal dari beberapa sensor, untuk menentukan ignition timing dan aliran listrik ke primary coil melalui igniter.
- Coil dan Igniter : untuk membangkitkan tegangan tinggi sehingga busi dapat memercikkan bunga api.
- Busi : memercikkan bunga api di ruang bakar.
- c. Kerusakan Pada Sistem
- d. Prosedur Pemeriksaan
- e. Kondisi Normal
Sabtu, 27 April 2013
Penyebab Overheat pada Mesin Mobil
Penyebab Overheat pada Mesin Mobil
Secara umum, panas mesin mobil yang berlebihan atau overheat akan membuat performa mobil menjadi terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan yang fatal. Tetapi, sebenarnya hal tersebut dapat dideteksi sedini mungkin sehingga kita bisa menghindari terjadinya overheat ini.
Mobil mempunyai rata-rata suhu ideal mesin berkisar antara 80°C hingga 90°C secara umum. Namun, hal ini akan terasa mengganggu jika panas mesin terus meningkat, bahkan dapat mencapai angka 100°C.
Ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan terjadinya panas yang berlebihan mesin mobil atau overheat ini. Salah satunya adalah karena sirkulasi air yang tidak maksimal. Selain itu, tersumbatnya putaran kipas atau radiator dan kotornya karburator juga dapat menyebabkan overheat. Komponen tersebut paling sering menjadi penyebab meningkatnya suhu mesin.
Jika hal tersebut terjadi, langkah yang perlu dilakukan adalah memperhatikan kerja dari komponen yang telah disebutkan di atas tadi dengan memperhatikan urutan penyebab naiknya suhu mesin mobil.
Langkah pertama adalah memeriksa kerja dari radiator. Bila masih panas juga, tak ada salahnya bila mencurigai kerusakan pada thermostat.
Komponen thermostat merupakan komponen dalam mesin yang mempunyai fungsi untuk menstabilkan arus air yang berputar. Pada suhu tertentu, komponen ini membuka saluran hingga sirkulasi air dalam mesin mengalir ke radiator kemudian didinginkan kipas, ekstra fan dan hembusan air dari arah depan.
Jika masih panas juga, cobalah lihat water pump atau pompa air. Fungsi water pump adalah untuk memompakan air dalam mesin sehingga sirkulasi air berlangsung terus-menerus. Periksa juga performa switch suhu dan meter penara yang ada di speedometer
Cara Mengatasi Mesin Mobil Overheat di Perjalanan
Sistem pendingin bukan hanya terdapat pada PC maupun Laptop, akan tetapi di kendaraan bermotor terutama Mobil pun juga memilikinya. Walaupun begitu, bila sebuah mesin Mobil telah mengalami overheat (suhu mesin meningkat), tentu saja akan merepotkan sistem pendingin juga.Mesin Mobil Overheat Banyak hal yang menyebabkan kejadian tersebut sobat pusat teknologi alami. Biasanya, hal tersebut terjadi pada saat sobat dalam perjalanan jauh. Ketika ada kerusakan pada bagian pendingin atau terdapat kebocoran radiator di saat itulah Mobil sobat akan mengalami overheat. Untuk pengecekan, sobat bisa melihat langsung melalui dashboard Mobil. Bila terjadi overheat jarum indikator akan bergerak ke kanan ke arah suhu. Untuk yang menggunakan indikator gambar, maka mesin akan langsung mati. Nah, bila mesin mobil sobat pusat teknologi mengalami overheat secara tiba-tiba, jangan khawatir ada beberapa langkah yang bisa sobat lakukan untuk mengatasi masalah overheat tersebut. Simak langkah-langkahnya berikut ini:
|
ALTERNATOR
SEPUTAR ALTERNATOR
|
Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.
Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki
Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan. Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC. |
RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN
Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.
“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator. “S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki. “L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ). |
|
|
IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR “S” Terminal indikator Voltase aki. “IG” Terminal indikator strum kontak. “L” Terminal lampu indikator. “B” Terminal Output Alternator. “F” Terminal tegangan langsung ( bypass ). |
|
ALTERNATOR ASSY Alternator terdiri dari : gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor. Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator. Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier. Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator. Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara. |
|
MODEL ALTERNATOR
Kebanyakan alternator menpunyai regulator
Tidak seperti model yang lama, yang berada didalamnya ( IC built In), dan tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tipe ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan Membuka tutup bagian atasnya. |
|
POLI ALTERNATOR
Poli alternator diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor.
Tipe poli tunggal atau poli PK dapat digunakan.
Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang
Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan Menjadi bagian dari polinya. kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin. |
|
BAGIAN DALAM ALTERNATOR Jika bagian atas altenator dibuka : Regulator yang mengontrol tegangan output alternator. Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor ( Slip Ring). Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah) voltase AC menjadi voltase DC. Field winding. |
|
CARBON BRUSH Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor. Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding Lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor. 2 buah arang yang diposisikan sejajar yang akan menempel dengan slip ring. Carbon brush disolder atau Diikat dengan baut. |
|
IC REGULATOR
Regulator adalah otak dari sistem pengisian.
Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki
Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal.dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin, regulator akan mengatur Kemampuan kumparan rotor untuk menghasilkan output Alternator. Dewasa ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator. |
|
DIODE RECTIFIER Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan DC.
6 atau 8 diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC
Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif ke tegangan DC. Dan setengahnya lagi dalam kutub negatif. |
|
BAGIAN DALAM ALTERNATOR
Rotor yang diantaranya terdiri dari kutub kutub magnet
Gulungan (stator) mengembangkan tegangan yang yang berputar mengelilingi didalam stator. Putaran Rotor menciptakan arus magnet disekelilingnya. dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi melalui terminal stator. |
|
RANGKAIAN ROTOR Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring.
Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar
Rotor digerakkan atau diputar didalam alternatordan satu atau dua kipas didalamnya. dengan putaran tali kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon brush dapat bergerak. Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor. Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain menjadi kutub utara. |
STATOR |
HUBUNGAN STATOR - ROTOR Hubungan putaran rotor berputar didalam stator :
Arus magnet alternator yang berasal dari dari putaran rotor
Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang menginduksi tegangan kepada stator. dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi kepada stator. Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara satu dengan yang lainnya.
Setiap fase ditempatkan diposisi yang berbeda
Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan dibandingkan dengan yang lain. medan magnet. |
|
|
|
RANGKAIAN DIODE - RECTIFIER Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik yang benar. |
|
PENGATUR TEGANGAN Regulator akan mengatur tingkat / level sistem pengisian tegangan.
Ketika sistem pengisian tegangan dibawah dari yang
Ketika sistem pengisisan tegangan diatas yang ditentukan,ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan, yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat, hasilnya akan meningkatnya output alternator. regulator akan menurunkan arus listrik tegangan, dan membuat arus magnet menjadi lemah, hasilnya output alternator yang semakin Kecil. |
|
Regulator mengatur tegangan aki, dan juga mengatur arus yang mengalir ke rangkaian rotor.
Rangkaian rotor menghasilkan arus magnet.
Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator.
Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi tegangan DC yang digerakkan ole putaran mesin. |
Dasar Otomotif Sistem Pengapian (Ignition System)
Dasar Otomotif Sistem Pengapian (Ignition System)
Sistem pengapian
atau dalam bahasa inggris di sebut Ignition System, sebelumnya saya
akan selalu mempergunakan persamaan nama dalam bahasa inggris untuk
memberikan sedikit memberipelajaran kepada para pemula karena di
khawatirkan suau saat nanti pembaca akan bekerja di luar Indonesia
sehingga menjadi terbiasa dengan nama-nama dalam bahasa Inggris.
Dalam Sistem pengapian ada
beberapa hal yang harus kita pahami dah ketahui terlebih dahulu, yaitu
untuk apa gunanya sistem pengapian itu,gimana cara kerjanya sistem
pengapian tersebut dan apa saja komponen yang termasuk di dalam sistem pengapian tersebut. marilah kita coba bahas satu per satu.
Apa Fungsi Sistem pengapian Pada Kendaraan?
Fungsi pengapian pada kendaraan adalah
untuk memberikan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar di ruang bakar pada saat pistom melakukan langkah kompresi, semakin bagus percikan yang di hasilkan semakin bagus pula hasil pembakaran tersebut.
Komponen apa saja untuk melakukan sistem pengapian
Komponen-komponen yang melakukan langkah
pengapian tersebut meliputi, Battery, Battery merupakan sumber sebuah
komponen yang menampung arus listrik yang di butuhkan oleh setiap
kendaraan, arus listrik di battery di gunakan untuk banyak keperluan di
antaranya sebagai sumber arus pada saat pengapian. Kunci kontak
(Ignition Switch) merupakan penghubung dimana semua alat atau komponen
di kendaraan di hidupkan. Koil (Ignition Coil) merupakan sebuah komponen
yang berfungsi meningkatkan tegangan tinggi yang di perlukan untuk
mencapai percikan api yang sempurna di ruag bakar(Combustion chamber).
Distributor, Distributor merupakan salah satu alat yang fungsinya sesuai
dengan namanya yaitu mendistribusikan tegangan tegangan tinggi yang di
hasilkan oleh koil ke busi(Spark Plugs) melalui kabel tegangan tinggi
(High Tention Cord). Busi (Spark Plugs)berfungsi memercikan api pada
campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Gimana Cara Kerja Sistem Pengapian Itu
Cara kerja sistem pengapian
untuk kendaraan konvensional yang masih menggunakan Platina(Contact
point) biasanya di pasang di dalam Distributor. Pada saat konci kontak
pada posisi ON arus mengalir dari battery ke koil di teruskan ke Platina
terus ke Massa (Ground). Pada saat posisi kunci Kontak di posisi START,
arus di platina terputus di sebabkan Platina terbuka oleh Nok
distributor shaft yang berputar besamaan dengan Poros Engkol (Crank
Shaft),Arus yang terputus mengakibatkan Induksi tegangan tinggi di dalam
Koil dan menghasilakan tegangan yang sanagt tinggi, tegangan yang
sangat tinggi akan di salurkan oleh Distributor ke masing-masing Busi
sesuai dengan aturan dari pengapian itu sendiri. Pengaturan pengapian di
sebut Firing Order (FO) yang di antaranya FO untuk mobil empat Cylinder
1-3-4-2. Yang artinya Pengapian akan terjadi berurutan seperti urutan
nomer tersebut.
Radiator
Radiator
Salah satu masalah yang berhubungan denga radiator adalah Overheat.
Overheat adalah penyakit yang sangat di takutkan oleh setiap pemilik kendaraan. Karena efek dari overheat ini bisa jadi sangat fatal akibatnya pada mesin kendaraan.
Overheat adalah penyakit yang sangat di takutkan oleh setiap pemilik kendaraan. Karena efek dari overheat ini bisa jadi sangat fatal akibatnya pada mesin kendaraan.
Overheat
bisa terjadi jika cooling system (system pendingin) pada mesin tidak bekerja dengan baik, diantaranya:
• Fan radiator dan extra fan yang tidak bekerja semestinya
• Thermostate yang tidak lagi bisa membuka dengan sempurna
• Pompa Air yang sudah udzur
• Supply bahan bakar yang tidak tepat
• Pengapian yang tidak tepat
• Adanya kebocoran pada system pendingin sehingga coolant berkurang (water plug pada blok mesin, pipa-pipa air, radiator dll)
• Radiator yang tersumbat, yang mengakibatkan sirkulasi coolant tidak mulus
• Tutup radiator yang sudah tidak mampu menahan tekanan, dan mengakibatkan coolant selalu berkurang.
• Sirkulasi angin yang tidak lancar terhadap kisi-kisi radiator, biasanya ini terjadi dikarenakan pemasangan lampu tambahan atau accessories lainnya atau karena kisi-kisi radiator kotor.
Bagi pengendara kendaraan yang awam mungkin ciri ciri di bawah ini bisa menjadi acuan tanda-tanda dini deteksi overheat:
• Terjadi ngelitik berkepanjangan saat setelah menempuh perjalanan cukup jauh, sementara tidak terjadi saat mesin masih cukup dingin.
• Tenaga mesin berkurang saat mesin sudah cukup panas
• Temperature gauge menunjukan suhu lebih tinggi dari standarnya, bahkan bisa mencapai garis merah.
bisa terjadi jika cooling system (system pendingin) pada mesin tidak bekerja dengan baik, diantaranya:
• Fan radiator dan extra fan yang tidak bekerja semestinya
• Thermostate yang tidak lagi bisa membuka dengan sempurna
• Pompa Air yang sudah udzur
• Supply bahan bakar yang tidak tepat
• Pengapian yang tidak tepat
• Adanya kebocoran pada system pendingin sehingga coolant berkurang (water plug pada blok mesin, pipa-pipa air, radiator dll)
• Radiator yang tersumbat, yang mengakibatkan sirkulasi coolant tidak mulus
• Tutup radiator yang sudah tidak mampu menahan tekanan, dan mengakibatkan coolant selalu berkurang.
• Sirkulasi angin yang tidak lancar terhadap kisi-kisi radiator, biasanya ini terjadi dikarenakan pemasangan lampu tambahan atau accessories lainnya atau karena kisi-kisi radiator kotor.
Bagi pengendara kendaraan yang awam mungkin ciri ciri di bawah ini bisa menjadi acuan tanda-tanda dini deteksi overheat:
• Terjadi ngelitik berkepanjangan saat setelah menempuh perjalanan cukup jauh, sementara tidak terjadi saat mesin masih cukup dingin.
• Tenaga mesin berkurang saat mesin sudah cukup panas
• Temperature gauge menunjukan suhu lebih tinggi dari standarnya, bahkan bisa mencapai garis merah.
Efek samping dari overheat yang terjadi bias beraneka ragam dari yang ringan ringan saja sampai yang paling parah bisa menyebabkan mesin amburadul.
Efek overheat ini diantaranya dapat menyebabkan,
• Seal-seal bocor, sehingga terjadinya kebocoran oli
• Bercampurnya air dan oli sebabkan oleh lepasnya rekatan packing cylinder head dan biasanya disertai melengkungnya cylinder head.
• Pada keadaan ekstrim overheat bisa menyebabkan juga baretnya cylinder bore dan piston dikarenakan pemuaian yang berlebihan dapat menyebabkan piston dan kawan kawan rusak parah karena piston yang sudah tidak bisa bergerak lagi karena pemuain tadi akan tetapi tetap di tarik oleh putaran crankshaft yang masih bekerja dan akibatnya piston patah dan lepas dari stangnya.
• Beberapa kasus overheat dapat menyebabkan juga jebolnya blok mesin yang di hajar oleh conrod atau stang piston karena masalah diatas.
• Pemuaian akibat overheat yang parah dapat juga menyebabkan Crankshaft patah, loooohhh kok bisa? Ya karena panas berlebih bisa menyebabkan metal fatig (kelelahan metal) dan akibat dari yang saya sebutkan diatas piston stuck, crankshaft masih berusaha berputar tetapi tidak kuat dan akhirnya kraaakkk patah.
Tentunya kita tidak ingin kejadian-kejadian diatas menimpa kendaraan kita bukan? Nah gimana sih cara penanggulangannya?
Caranya sebenarnya mudah saja, diantaranya….
• Kenalilah gejala-gejala dini overheat seperti disebutkan di atas
• Kenalilah penyebab over heat diatas dan periksalah kondisi system pendingin (cooling system) secara periodik
• Gantilah komponen pendukung cooling system jika sudah melebihi 100ribu km atau paling tidak 5 tahun mana yang tercapai terlebih dahulu. Seperti thermostate, water pump dll
• Jangan anggap enteng berkurangnya coolant pada reservoir dan bahkan radiator
• Biasakan dalam setiap perjalan untuk memonitor panel instrument terutama water temperaturnya
• Konsultasikan pada ahlinya atau bengkel yang anda percaya, jika diperlukan
Efek overheat ini diantaranya dapat menyebabkan,
• Seal-seal bocor, sehingga terjadinya kebocoran oli
• Bercampurnya air dan oli sebabkan oleh lepasnya rekatan packing cylinder head dan biasanya disertai melengkungnya cylinder head.
• Pada keadaan ekstrim overheat bisa menyebabkan juga baretnya cylinder bore dan piston dikarenakan pemuaian yang berlebihan dapat menyebabkan piston dan kawan kawan rusak parah karena piston yang sudah tidak bisa bergerak lagi karena pemuain tadi akan tetapi tetap di tarik oleh putaran crankshaft yang masih bekerja dan akibatnya piston patah dan lepas dari stangnya.
• Beberapa kasus overheat dapat menyebabkan juga jebolnya blok mesin yang di hajar oleh conrod atau stang piston karena masalah diatas.
• Pemuaian akibat overheat yang parah dapat juga menyebabkan Crankshaft patah, loooohhh kok bisa? Ya karena panas berlebih bisa menyebabkan metal fatig (kelelahan metal) dan akibat dari yang saya sebutkan diatas piston stuck, crankshaft masih berusaha berputar tetapi tidak kuat dan akhirnya kraaakkk patah.
Tentunya kita tidak ingin kejadian-kejadian diatas menimpa kendaraan kita bukan? Nah gimana sih cara penanggulangannya?
Caranya sebenarnya mudah saja, diantaranya….
• Kenalilah gejala-gejala dini overheat seperti disebutkan di atas
• Kenalilah penyebab over heat diatas dan periksalah kondisi system pendingin (cooling system) secara periodik
• Gantilah komponen pendukung cooling system jika sudah melebihi 100ribu km atau paling tidak 5 tahun mana yang tercapai terlebih dahulu. Seperti thermostate, water pump dll
• Jangan anggap enteng berkurangnya coolant pada reservoir dan bahkan radiator
• Biasakan dalam setiap perjalan untuk memonitor panel instrument terutama water temperaturnya
• Konsultasikan pada ahlinya atau bengkel yang anda percaya, jika diperlukan
Bila Terjadi Overheating
Pengemudi seharusnya merasa terganggu bila salah satu lampu kontrol dalam odometernya menyala. Karena, memang lampu itu diciptakan untuk memperingatkan pengemudi bahwa telah terjadi kerusakan sehingga lampu kontrol menyala.
Salah satu lampu kontrol itu berkait dengan temperatur mesin. Bila bagian ini menyala, pengemudi harus segera mengambil lengkah yang benar supaya mobil tidak tambah amburadul. Karena, bila lampu kontrol suhu mesin menyala, berarti mobil bersangkutan mengalami overheating.
Banyak penyebab terjadinya overheating. Namun, dalam keadaan mobil dikendarai di tengah lalu lintas padat, pengemudi disarankan untuk segera menghentikan mobil tersebut untuk melakukan pengamanan darurat, sebelum membawanya ke bengkel terdekat.
• Jangan mencoba memaksakan mobil tetap terus dikendarai bila tak menginginkan mesin kendaraan bakal lebih rusak. Karena, bila lampu kontrol temperatur menyala, itu berarti mesin mobil mengalami overheating (panas yang kelewat batas).
• Dalam kondisi mobil normal, betapa pun suhu udara sedang terik, atau ketika kendaraan dibawa melaju dan kerap berhenti — dengan mesin tetap menyala — lampu kontrol tak bakal menyala bila memang tak terjadi kerusakan rangkaian sistem pendingin mobil tersebut.
• Lalu, bagaimana menghadapi keadaan overheating, supaya kerusakan tidak semakin parah? Berhentilah mengemudi secepatnya. Setelah menepikan mobil, matikan mesin dan bukalah penutupnya supaya mesin cepat dingin.
• Jangan pernah mencoba membuka tutup radiator kala mesin masih panas. Soalnya radiator itu berisi air panas yang memiliki tekanan tinggi. Karena itu, bila tutup radiator dibuka saat keadaan panas, bakal terjadi semburan air panas yang dapat membahayakan diri. Tunggulah mesin sampai dingin untuk membuka tutup radiator.
• Setelah mesin dingin, bukalah penutup radiator untuk memastikan ketersediaan air di dalamnya. Betapapun mesin sudah dingin — setelah mengalami overheating — bukalah penutup dengan hati-hati dengan cara memutar perlahan dan tunggu hingga keluar suara desis udara dari dalam radiator.
• Kemudian tambahkan air ke dalam radiator secara perlahan, bila memang jumlah air berkurang. Idealnya dilakukan penambahan 50 persen air tawar dan 50 persennya lagi dengan cairan antifreeze atau di sini dikenal sebagai water coolant. Cairan khusus radiator yang banyak diperdagangkan di banyak toko itu berfungsi sebagai antikorosi dan penahan titik didih. Namun dalam kondisi darurat, seperti misalnya Anda tak bisa mendapatkan water coolant, bisa saja penambahan seluruhnya dengan air tawar.
• Setelah mengalami overheating, inspeksi terhadap kemungkinan lain kendaraan kehabisan air radiator perlu juga dilakukan. Biasanya mesin mobil bakal kelewat panas bila sistem pendingin lainnya mulai kipas tambahan, pompa air atau kebocoran pelumas, bisa muncul sebagai penyebabnya.
• Bila didapati kipas tambahan (extra fan) rusak, cobalah untuk memperbaikinya dengan memulai memeriksa komponen relay-nya. Sebab kerusakan bagian ini biasanya yang paling sering membuat kipas tambahan tak berfungsi.
• Biasanya kerusakan kipas tambahan tak membuat mesin kelewat panas. Maka bila telah didapati kerusakan ini dan radiator dipastikan telah terisi air penuh, perjalan dapat dilanjutkan. Tapi, perlu memilih lalu lintas yang tak padat arus, Soalnya kelancaran hembusan udara dari grill depan — dalam keadaan darurat — cukup membantu proses pendinginan mesin.
• Kemudian, bila didapati kebocoran dalam pompa air (water pump), yakinkan jumlah air yang keluar tak terlalu banyak. Bila ini yang terjadi, mobil masih direkomendasikan berjalan dengan catatan air dalam radiator harus sering ditambah.
• Terakhir perlu diketahui, bila mobil dipaksakan berjalan dalam keadaan overheating dipastikan bakal membuat mesin rontok. Diawali dengan keadaan knocking (populer dikenal sebagai ngelitik), mesin kelewat panas dapat mengakibatkan kerusakan gasket, ring bahkan piston mobil bersangkutan. Bila kondisi ini terus terjadi, komponen dalam mesinpun bakal berantakan. Selain itu overheating dapat menyebabkan kapala silinder melengkung dan mesin tak lagi dapat optimal bekerja, walaupun nantinya bagian ini masih dapat diperbaiki dengan cara pembubutan. Dalam batas tertentu, kepala silinder yang melengkung akibat overheating tak lagi dapat diselematkan dengan cara pembubutan, ini karena umumnya kapala silinder terbuat dari campuran aluminium.
Pengemudi seharusnya merasa terganggu bila salah satu lampu kontrol dalam odometernya menyala. Karena, memang lampu itu diciptakan untuk memperingatkan pengemudi bahwa telah terjadi kerusakan sehingga lampu kontrol menyala.
Salah satu lampu kontrol itu berkait dengan temperatur mesin. Bila bagian ini menyala, pengemudi harus segera mengambil lengkah yang benar supaya mobil tidak tambah amburadul. Karena, bila lampu kontrol suhu mesin menyala, berarti mobil bersangkutan mengalami overheating.
Banyak penyebab terjadinya overheating. Namun, dalam keadaan mobil dikendarai di tengah lalu lintas padat, pengemudi disarankan untuk segera menghentikan mobil tersebut untuk melakukan pengamanan darurat, sebelum membawanya ke bengkel terdekat.
• Jangan mencoba memaksakan mobil tetap terus dikendarai bila tak menginginkan mesin kendaraan bakal lebih rusak. Karena, bila lampu kontrol temperatur menyala, itu berarti mesin mobil mengalami overheating (panas yang kelewat batas).
• Dalam kondisi mobil normal, betapa pun suhu udara sedang terik, atau ketika kendaraan dibawa melaju dan kerap berhenti — dengan mesin tetap menyala — lampu kontrol tak bakal menyala bila memang tak terjadi kerusakan rangkaian sistem pendingin mobil tersebut.
• Lalu, bagaimana menghadapi keadaan overheating, supaya kerusakan tidak semakin parah? Berhentilah mengemudi secepatnya. Setelah menepikan mobil, matikan mesin dan bukalah penutupnya supaya mesin cepat dingin.
• Jangan pernah mencoba membuka tutup radiator kala mesin masih panas. Soalnya radiator itu berisi air panas yang memiliki tekanan tinggi. Karena itu, bila tutup radiator dibuka saat keadaan panas, bakal terjadi semburan air panas yang dapat membahayakan diri. Tunggulah mesin sampai dingin untuk membuka tutup radiator.
• Setelah mesin dingin, bukalah penutup radiator untuk memastikan ketersediaan air di dalamnya. Betapapun mesin sudah dingin — setelah mengalami overheating — bukalah penutup dengan hati-hati dengan cara memutar perlahan dan tunggu hingga keluar suara desis udara dari dalam radiator.
• Kemudian tambahkan air ke dalam radiator secara perlahan, bila memang jumlah air berkurang. Idealnya dilakukan penambahan 50 persen air tawar dan 50 persennya lagi dengan cairan antifreeze atau di sini dikenal sebagai water coolant. Cairan khusus radiator yang banyak diperdagangkan di banyak toko itu berfungsi sebagai antikorosi dan penahan titik didih. Namun dalam kondisi darurat, seperti misalnya Anda tak bisa mendapatkan water coolant, bisa saja penambahan seluruhnya dengan air tawar.
• Setelah mengalami overheating, inspeksi terhadap kemungkinan lain kendaraan kehabisan air radiator perlu juga dilakukan. Biasanya mesin mobil bakal kelewat panas bila sistem pendingin lainnya mulai kipas tambahan, pompa air atau kebocoran pelumas, bisa muncul sebagai penyebabnya.
• Bila didapati kipas tambahan (extra fan) rusak, cobalah untuk memperbaikinya dengan memulai memeriksa komponen relay-nya. Sebab kerusakan bagian ini biasanya yang paling sering membuat kipas tambahan tak berfungsi.
• Biasanya kerusakan kipas tambahan tak membuat mesin kelewat panas. Maka bila telah didapati kerusakan ini dan radiator dipastikan telah terisi air penuh, perjalan dapat dilanjutkan. Tapi, perlu memilih lalu lintas yang tak padat arus, Soalnya kelancaran hembusan udara dari grill depan — dalam keadaan darurat — cukup membantu proses pendinginan mesin.
• Kemudian, bila didapati kebocoran dalam pompa air (water pump), yakinkan jumlah air yang keluar tak terlalu banyak. Bila ini yang terjadi, mobil masih direkomendasikan berjalan dengan catatan air dalam radiator harus sering ditambah.
• Terakhir perlu diketahui, bila mobil dipaksakan berjalan dalam keadaan overheating dipastikan bakal membuat mesin rontok. Diawali dengan keadaan knocking (populer dikenal sebagai ngelitik), mesin kelewat panas dapat mengakibatkan kerusakan gasket, ring bahkan piston mobil bersangkutan. Bila kondisi ini terus terjadi, komponen dalam mesinpun bakal berantakan. Selain itu overheating dapat menyebabkan kapala silinder melengkung dan mesin tak lagi dapat optimal bekerja, walaupun nantinya bagian ini masih dapat diperbaiki dengan cara pembubutan. Dalam batas tertentu, kepala silinder yang melengkung akibat overheating tak lagi dapat diselematkan dengan cara pembubutan, ini karena umumnya kapala silinder terbuat dari campuran aluminium.
Tips
1. JANGAN memakai air ledeng atau air sumur untuk mengisi radiator, gunakan aquadest yang dicampur dengan coolant sebagai inhibitor (pencegah karat dan kerak). Pemakaian aquadest saja tak dapat mencegah timbulnya karat.
2. Flush dan ganti coolant secara teratur. Kualitas dan jenis coolant yang dipakai sangat menentukan keawetan mesin, dianjurkan memakai Extended Life Coolant (ELC) atau Surfactant Coolant (SC), beberapa produk coolant dijual siap tuang.
3. Ganti tutup radiator setiap 4 – 5 tahun, tutup aus tak bisa melepas kelebihan tekanan, akan merusak cylinder head gasket dan kepala radiator, gunakan tutup radiator original.
4. Ganti hose atas dan bawah ke arah Radiator, hose water feed dan return Throttle Body atau Carburetor, hose reservoir dan hose Heater Core (untuk tipe AC dengan heater) setiap 4 – 5 tahun, harganya murah tetapi sangat vital.
5. Jika sudah berumur 8 – 10 tahun, OH radiator, bersihkan saluran di dalam, ganti Radiator Head dan Thermostat.
6. Jangan melepas Thermostat, karena akan mengacaukan suhu kerja mesin serta menyebabkan mesin lebih Boros &coolant mudah menguap.
7. Gunakan Radiator Head original, jangan mengganti dengan Radiator Head dari bahan kuningan, karena jika terjadi over pressure, Packing Cylinder Head yang akan menjadi korban.
8. Periksa motor fan, O-Ring baut pembuangan dan hose ke arah reservoir.
1. JANGAN memakai air ledeng atau air sumur untuk mengisi radiator, gunakan aquadest yang dicampur dengan coolant sebagai inhibitor (pencegah karat dan kerak). Pemakaian aquadest saja tak dapat mencegah timbulnya karat.
2. Flush dan ganti coolant secara teratur. Kualitas dan jenis coolant yang dipakai sangat menentukan keawetan mesin, dianjurkan memakai Extended Life Coolant (ELC) atau Surfactant Coolant (SC), beberapa produk coolant dijual siap tuang.
3. Ganti tutup radiator setiap 4 – 5 tahun, tutup aus tak bisa melepas kelebihan tekanan, akan merusak cylinder head gasket dan kepala radiator, gunakan tutup radiator original.
4. Ganti hose atas dan bawah ke arah Radiator, hose water feed dan return Throttle Body atau Carburetor, hose reservoir dan hose Heater Core (untuk tipe AC dengan heater) setiap 4 – 5 tahun, harganya murah tetapi sangat vital.
5. Jika sudah berumur 8 – 10 tahun, OH radiator, bersihkan saluran di dalam, ganti Radiator Head dan Thermostat.
6. Jangan melepas Thermostat, karena akan mengacaukan suhu kerja mesin serta menyebabkan mesin lebih Boros &coolant mudah menguap.
7. Gunakan Radiator Head original, jangan mengganti dengan Radiator Head dari bahan kuningan, karena jika terjadi over pressure, Packing Cylinder Head yang akan menjadi korban.
8. Periksa motor fan, O-Ring baut pembuangan dan hose ke arah reservoir.
Problem Transmisi Matik Tak Usah Khawatir
Problem Transmisi Matik Tak Usah Khawatir
Apalagi kalau sengaja memelihara yang sudah bertransmisi matik. Dijamin bisa mengurangi pegal pada betis kiri saat harus menghadapi macet di jalan.
Hanya saja, perlu perhatian lebih agar besutan matik tak membuat ‘pegal kantong’ karena masalah girboks yang bisa pindah gigi secara otomatis ini.
Usia Oli Matik
Namanya juga mobil berusia pakai 15 tahun, dipastikan memiliki depresiasi cukup tinggi pula. Sebut saja Toyota All New Corolla 1.8L, Mercedes-Benz C, E, G-Class, Jeep Cherokee atau BMW 320i E36 yang memiliki varian transmisi matik.
Salah mendeteksi transmisi, bisa berakhir fatal alias harus ‘belah’ girboks untuk prosedur overhaul. Kata yang tak pernah enak didengar karena bakal menyedot dana besar.
Agar tak kecewa, selain mengajak mekanik piawai, ada baiknya mendeteksi sendiri problem potensial yang bisa muncul.Paling mudah dengan melakukan pengecekan pada tekanan oli transmisi saat memasukkan gigi dari ‘P’ atau ‘N’ ke ‘D’ saat mesin hidup.
Saat tuas masuk ke ‘D’, rasakan apakah perpindahan ini membuat bodi mobil goyang. Ini sebagai pertanda tekanan matik masih baik karena tekanan tadi mampu menggerakan sesaat roda penggerak.
Sebaliknya, bila mobil tak bergeming berarti tekanan sudah menurun atau hilang sama sekali. “Biasanya ada masalah pada valve body atau torque converter,” jelas Holil dari Wani Matic di bilangan Ciledug, Banten.
Namun bisa juga akibat dari viskositas oli transmisi yang sudah kurang bagus. Silakan berdiskusi dengan pemilik mobil untuk service record.
Untuk itu bisa dibarengi dengan memeriksa langsung kekentalan dan warna oli matik dari deepstick. Kalau oli sudah menghitam disertai rona butek dan sedikit bau gosong, sebaiknya was-was.
Oli matik memiliki aroma khas, makanya kalau sudah ada bau gosong sangat mungkin pelat kopling dan pelat gesek sempat hangus karena viskositas yang jelek atau volume oli sempat dibiarkan minim (di bawah level ideal).
Ada gejala lain saat membesut mobil matik lawas yaitu perpindahan gigi yang telat atau lamban. Bahkan untuk beberapa kasus, tidak mau pindah gigi sama sekali.
Oli matik berakibat kampas kopling gosong
Hal ini lazim terjadi karena pemilik mobil tidak disiplin melakukan pengecekan atau malas mengganti oli transmisi. Akibat kelalaian tadi, matik kehabisan oli dalam waktu cukup lama jadi tidak terdeteksi.
“Paling mudah dengan memantau bagian karter alias bak penampung oli, apakah dalam kondisi ‘basah’ atau ‘kering’,” jelas Rian, pemilik Toyota All New Corolla 1.8L. Paking karter pecah atau sil melejit menjadi penyebab kebocoran.
Transmisi matik memang memudahkan pemilik mobil saat berkendara, tetapi menuntut disiplin tinggi untuk melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala bahkan setiap hari.
Penggantian oli secara rutin setiap 20.000 km atau kuras total setiap 40.000 km sudah menjadi menu wajib agar 'dalaman' tak cepat jebol.
Komponen matik dan jasa perbaikan cukup menguras kantung bila sampai harus 'belah' transmisi |
Semakin sering oli ATF mencapai suhu tinggi, semakin pendek pula masa pakainya. Bisa dibayangkan bila mobil dipakai stop and go setiap hari tapi tak pernah ganti oli.
Sekadar ilustrasi, beban kerja transmisi matik yang konstan dengan kisaran suhu 93-107°C, oli ATF hanya laik pakai untuk 24-48 ribu kilometer.
Padahal kondisi ekstrem mencapai 150°C yang terus menerus setiap hari, oli ATF rusak setelah dipakai jalan 900 km.
Bisa dibayangkan bila pelumas ATF dibiarkan mendidih terus menerus setiap harinya hingga suhu 160°C. Tak sampai 800 kilometer, oli ATF sudah tak layak pakai.
Langganan:
Postingan (Atom)