Dasar Otomotif Sistem Pengapian (Ignition System)
Sistem pengapian
atau dalam bahasa inggris di sebut Ignition System, sebelumnya saya
akan selalu mempergunakan persamaan nama dalam bahasa inggris untuk
memberikan sedikit memberipelajaran kepada para pemula karena di
khawatirkan suau saat nanti pembaca akan bekerja di luar Indonesia
sehingga menjadi terbiasa dengan nama-nama dalam bahasa Inggris.
Dalam Sistem pengapian ada
beberapa hal yang harus kita pahami dah ketahui terlebih dahulu, yaitu
untuk apa gunanya sistem pengapian itu,gimana cara kerjanya sistem
pengapian tersebut dan apa saja komponen yang termasuk di dalam sistem pengapian tersebut. marilah kita coba bahas satu per satu.
Apa Fungsi Sistem pengapian Pada Kendaraan?
Fungsi pengapian pada kendaraan adalah
untuk memberikan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar di ruang bakar pada saat pistom melakukan langkah kompresi, semakin bagus percikan yang di hasilkan semakin bagus pula hasil pembakaran tersebut.
Komponen apa saja untuk melakukan sistem pengapian
Komponen-komponen yang melakukan langkah
pengapian tersebut meliputi, Battery, Battery merupakan sumber sebuah
komponen yang menampung arus listrik yang di butuhkan oleh setiap
kendaraan, arus listrik di battery di gunakan untuk banyak keperluan di
antaranya sebagai sumber arus pada saat pengapian. Kunci kontak
(Ignition Switch) merupakan penghubung dimana semua alat atau komponen
di kendaraan di hidupkan. Koil (Ignition Coil) merupakan sebuah komponen
yang berfungsi meningkatkan tegangan tinggi yang di perlukan untuk
mencapai percikan api yang sempurna di ruag bakar(Combustion chamber).
Distributor, Distributor merupakan salah satu alat yang fungsinya sesuai
dengan namanya yaitu mendistribusikan tegangan tegangan tinggi yang di
hasilkan oleh koil ke busi(Spark Plugs) melalui kabel tegangan tinggi
(High Tention Cord). Busi (Spark Plugs)berfungsi memercikan api pada
campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Gimana Cara Kerja Sistem Pengapian Itu
Cara kerja sistem pengapian
untuk kendaraan konvensional yang masih menggunakan Platina(Contact
point) biasanya di pasang di dalam Distributor. Pada saat konci kontak
pada posisi ON arus mengalir dari battery ke koil di teruskan ke Platina
terus ke Massa (Ground). Pada saat posisi kunci Kontak di posisi START,
arus di platina terputus di sebabkan Platina terbuka oleh Nok
distributor shaft yang berputar besamaan dengan Poros Engkol (Crank
Shaft),Arus yang terputus mengakibatkan Induksi tegangan tinggi di dalam
Koil dan menghasilakan tegangan yang sanagt tinggi, tegangan yang
sangat tinggi akan di salurkan oleh Distributor ke masing-masing Busi
sesuai dengan aturan dari pengapian itu sendiri. Pengaturan pengapian di
sebut Firing Order (FO) yang di antaranya FO untuk mobil empat Cylinder
1-3-4-2. Yang artinya Pengapian akan terjadi berurutan seperti urutan
nomer tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar