Sabtu, 27 April 2013

Radiator


 Radiator

Salah satu masalah yang berhubungan denga radiator adalah Overheat.
Overheat adalah penyakit yang sangat di takutkan oleh setiap pemilik kendaraan. Karena efek dari overheat ini bisa jadi sangat fatal akibatnya pada mesin kendaraan.
Overheat 
bisa terjadi jika cooling system (system pendingin) pada mesin tidak bekerja dengan baik, diantaranya:
• Fan radiator dan extra fan yang tidak bekerja semestinya
• Thermostate yang tidak lagi bisa membuka dengan sempurna
• Pompa Air yang sudah udzur
• Supply bahan bakar yang tidak tepat
• Pengapian yang tidak tepat
• Adanya kebocoran pada system pendingin sehingga coolant berkurang (water plug pada blok mesin, pipa-pipa air, radiator dll)
• Radiator yang tersumbat, yang mengakibatkan sirkulasi coolant tidak mulus
• Tutup radiator yang sudah tidak mampu menahan tekanan, dan mengakibatkan coolant selalu berkurang.
• Sirkulasi angin yang tidak lancar terhadap kisi-kisi radiator, biasanya ini terjadi dikarenakan pemasangan lampu tambahan atau accessories lainnya atau karena kisi-kisi radiator kotor.

Bagi pengendara kendaraan yang awam mungkin ciri ciri di bawah ini bisa menjadi acuan tanda-tanda dini deteksi overheat:
• Terjadi ngelitik berkepanjangan saat setelah menempuh perjalanan cukup jauh, sementara tidak terjadi saat mesin masih cukup dingin.
• Tenaga mesin berkurang saat mesin sudah cukup panas
• Temperature gauge menunjukan suhu lebih tinggi dari standarnya, bahkan bisa mencapai garis merah.
Efek samping dari overheat yang terjadi bias beraneka ragam dari yang ringan ringan saja sampai yang paling parah bisa menyebabkan mesin amburadul.
Efek overheat ini diantaranya dapat menyebabkan,
• Seal-seal bocor, sehingga terjadinya kebocoran oli
• Bercampurnya air dan oli sebabkan oleh lepasnya rekatan packing cylinder head dan biasanya disertai melengkungnya cylinder head.
• Pada keadaan ekstrim overheat bisa menyebabkan juga baretnya cylinder bore dan piston dikarenakan pemuaian yang berlebihan dapat menyebabkan piston dan kawan kawan rusak parah karena piston yang sudah tidak bisa bergerak lagi karena pemuain tadi akan tetapi tetap di tarik oleh putaran crankshaft yang masih bekerja dan akibatnya piston patah dan lepas dari stangnya.
• Beberapa kasus overheat dapat menyebabkan juga jebolnya blok mesin yang di hajar oleh conrod atau stang piston karena masalah diatas.
• Pemuaian akibat overheat yang parah dapat juga menyebabkan Crankshaft patah, loooohhh kok bisa? Ya karena panas berlebih bisa menyebabkan metal fatig (kelelahan metal) dan akibat dari yang saya sebutkan diatas piston stuck, crankshaft masih berusaha berputar tetapi tidak kuat dan akhirnya kraaakkk patah.
Tentunya kita tidak ingin kejadian-kejadian diatas menimpa kendaraan kita bukan? Nah gimana sih cara penanggulangannya?
Caranya sebenarnya mudah saja, diantaranya….
• Kenalilah gejala-gejala dini overheat seperti disebutkan di atas
• Kenalilah penyebab over heat diatas dan periksalah kondisi system pendingin (cooling system) secara periodik
• Gantilah komponen pendukung cooling system jika sudah melebihi 100ribu km atau paling tidak 5 tahun mana yang tercapai terlebih dahulu. Seperti thermostate, water pump dll
• Jangan anggap enteng berkurangnya coolant pada reservoir dan bahkan radiator
• Biasakan dalam setiap perjalan untuk memonitor panel instrument terutama water temperaturnya
• Konsultasikan pada ahlinya atau bengkel yang anda percaya, jika diperlukan
Bila Terjadi Overheating
Pengemudi seharusnya merasa terganggu bila salah satu lampu kontrol dalam odometernya menyala. Karena, memang lampu itu diciptakan untuk memperingatkan pengemudi bahwa telah terjadi kerusakan sehingga lampu kontrol menyala.
Salah satu lampu kontrol itu berkait dengan temperatur mesin. Bila bagian ini menyala, pengemudi harus segera mengambil lengkah yang benar supaya mobil tidak tambah amburadul. Karena, bila lampu kontrol suhu mesin menyala, berarti mobil bersangkutan mengalami overheating.
Banyak penyebab terjadinya overheating. Namun, dalam keadaan mobil dikendarai di tengah lalu lintas padat, pengemudi disarankan untuk segera menghentikan mobil tersebut untuk melakukan pengamanan darurat, sebelum membawanya ke bengkel terdekat.
• Jangan mencoba memaksakan mobil tetap terus dikendarai bila tak menginginkan mesin kendaraan bakal lebih rusak. Karena, bila lampu kontrol temperatur menyala, itu berarti mesin mobil mengalami overheating (panas yang kelewat batas).
• Dalam kondisi mobil normal, betapa pun suhu udara sedang terik, atau ketika kendaraan dibawa melaju dan kerap berhenti — dengan mesin tetap menyala — lampu kontrol tak bakal menyala bila memang tak terjadi kerusakan rangkaian sistem pendingin mobil tersebut.
• Lalu, bagaimana menghadapi keadaan overheating, supaya kerusakan tidak semakin parah? Berhentilah mengemudi secepatnya. Setelah menepikan mobil, matikan mesin dan bukalah penutupnya supaya mesin cepat dingin.
• Jangan pernah mencoba membuka tutup radiator kala mesin masih panas. Soalnya radiator itu berisi air panas yang memiliki tekanan tinggi. Karena itu, bila tutup radiator dibuka saat keadaan panas, bakal terjadi semburan air panas yang dapat membahayakan diri. Tunggulah mesin sampai dingin untuk membuka tutup radiator.
• Setelah mesin dingin, bukalah penutup radiator untuk memastikan ketersediaan air di dalamnya. Betapapun mesin sudah dingin — setelah mengalami overheating — bukalah penutup dengan hati-hati dengan cara memutar perlahan dan tunggu hingga keluar suara desis udara dari dalam radiator.
• Kemudian tambahkan air ke dalam radiator secara perlahan, bila memang jumlah air berkurang. Idealnya dilakukan penambahan 50 persen air tawar dan 50 persennya lagi dengan cairan antifreeze atau di sini dikenal sebagai water coolant. Cairan khusus radiator yang banyak diperdagangkan di banyak toko itu berfungsi sebagai antikorosi dan penahan titik didih. Namun dalam kondisi darurat, seperti misalnya Anda tak bisa mendapatkan water coolant, bisa saja penambahan seluruhnya dengan air tawar.
• Setelah mengalami overheating, inspeksi terhadap kemungkinan lain kendaraan kehabisan air radiator perlu juga dilakukan. Biasanya mesin mobil bakal kelewat panas bila sistem pendingin lainnya mulai kipas tambahan, pompa air atau kebocoran pelumas, bisa muncul sebagai penyebabnya.
• Bila didapati kipas tambahan (extra fan) rusak, cobalah untuk memperbaikinya dengan memulai memeriksa komponen relay-nya. Sebab kerusakan bagian ini biasanya yang paling sering membuat kipas tambahan tak berfungsi.
• Biasanya kerusakan kipas tambahan tak membuat mesin kelewat panas. Maka bila telah didapati kerusakan ini dan radiator dipastikan telah terisi air penuh, perjalan dapat dilanjutkan. Tapi, perlu memilih lalu lintas yang tak padat arus, Soalnya kelancaran hembusan udara dari grill depan — dalam keadaan darurat — cukup membantu proses pendinginan mesin.
• Kemudian, bila didapati kebocoran dalam pompa air (water pump), yakinkan jumlah air yang keluar tak terlalu banyak. Bila ini yang terjadi, mobil masih direkomendasikan berjalan dengan catatan air dalam radiator harus sering ditambah.
• Terakhir perlu diketahui, bila mobil dipaksakan berjalan dalam keadaan overheating dipastikan bakal membuat mesin rontok. Diawali dengan keadaan knocking (populer dikenal sebagai ngelitik), mesin kelewat panas dapat mengakibatkan kerusakan gasket, ring bahkan piston mobil bersangkutan. Bila kondisi ini terus terjadi, komponen dalam mesinpun bakal berantakan. Selain itu overheating dapat menyebabkan kapala silinder melengkung dan mesin tak lagi dapat optimal bekerja, walaupun nantinya bagian ini masih dapat diperbaiki dengan cara pembubutan. Dalam batas tertentu, kepala silinder yang melengkung akibat overheating tak lagi dapat diselematkan dengan cara pembubutan, ini karena umumnya kapala silinder terbuat dari campuran aluminium.
Tips
1. JANGAN memakai air ledeng atau air sumur untuk mengisi radiator, gunakan aquadest yang dicampur dengan coolant sebagai inhibitor (pencegah karat dan kerak). Pemakaian aquadest saja tak dapat mencegah timbulnya karat.
2. Flush dan ganti coolant secara teratur. Kualitas dan jenis coolant yang dipakai sangat menentukan keawetan mesin, dianjurkan memakai Extended Life Coolant (ELC) atau Surfactant Coolant (SC), beberapa produk coolant dijual siap tuang.
3. Ganti tutup radiator setiap 4 – 5 tahun, tutup aus tak bisa melepas kelebihan tekanan, akan merusak cylinder head gasket dan kepala radiator, gunakan tutup radiator original.
4. Ganti hose atas dan bawah ke arah Radiator, hose water feed dan return Throttle Body atau Carburetor, hose reservoir dan hose Heater Core (untuk tipe AC dengan heater) setiap 4 – 5 tahun, harganya murah tetapi sangat vital.
5. Jika sudah berumur 8 – 10 tahun, OH radiator, bersihkan saluran di dalam, ganti Radiator Head dan Thermostat.
6. Jangan melepas Thermostat, karena akan mengacaukan suhu kerja mesin serta menyebabkan mesin lebih Boros &coolant mudah menguap.
7. Gunakan Radiator Head original, jangan mengganti dengan Radiator Head dari bahan kuningan, karena jika terjadi over pressure, Packing Cylinder Head yang akan menjadi korban.
8. Periksa motor fan, O-Ring baut pembuangan dan hose ke arah reservoir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar